Mengenal Lebih Dekat Sosok Jenderal Terbaik Indonesia Saat Ini Gatot Nurmantyo
9:43 PM |
Wartanusa.id – Kabar mengenai pencopotan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pun akhir-akhir ini semakin santer dibicarakan. Banyak pihak yang menganggap hal tersebut karena sang jenderal memiliki haluan yang bersebrangan dengan Presiden Joko Widodo terkait isu ancaman terhadap NKRI belakangan yang tengah marak ini.
Beberapa nama pun muncul menjadi kandidat kuat pengganti sang jenderal antara lain Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksmana Ade Supandi. Diantara dua nama itu santer terdengar Laksamana Ade Supandi lah yang akan dipilih Jokowi untuk menggantikan posisi Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI.
Selain isu bersebrangan haluan, rencana pencopotan Gatot Nurmantyo dari posisi Panglima TNI adalah terkait visi presiden Jokowi yang lebih ingin memperkuat kemaritiman Indonesia dan ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia
Terlepas dari isu ataupun rencana penggantian Panglima TNI Gatot Nurmantyo banyak kalangan yang menyayangkan jika hal itu terjadi. Alasan lain yang mungkin muncul adalah kecemburuan pemimpin negara saat ini melihat Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang lebih dicintai oleh warga negara Indonesia. Adapun alasan-alasan yang memperkuat Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai panglima yang dicintai oleh warga negara Indonesia antara lain
1. Kegigihan Gatot Nurmantyo yang Ikut Latihan Dasar Kopassus meski tak lagi muda
Kegigihan Panglima Gatot Nurmantyo terlihat saat dirinya bercita-cita masuk ke jajaran anggota baret merah Kopassus. Meski berulang kali gagal dalam seleksi Kopassus, Gatot tidak pernah patah arang. Hasilnya di usianya yang menginjak 55 tahun pada 2015 lalu dirinya berhasil menerima brevet Kopassus yang disematkan di dada sebelah kanan. Meski pada saat itu dirinya bisa saja menerima brevet Kopassus tanpa harus mengikuti latihan dasar Kopassus, Gatot bersikukuh mau mendapat baret merah melalui jalur normal. Kegigihan ini merupakan wujud bakti dan cinta seorang anak terhadap ibunya. Dulu sebelum masuk AKABRI, ibunda Gatot pernah berpesan jikalau nanti Gatot menjadi anggota TNI dirinya harus menjadi prajurit Kopassus yang kala itu bernama RPKAD
2. Dekat dengan umat Muslim yang notabene penduduk terbesar di Indonesia
Ketika Aksi Bela Islam jilid kedua mencuat, Panglima Gatot Nurmantyo dikenal sangat berpihak kepada barisan umat islam. Hal itu juga disampaikan Gatot dalam sebuah acara selepas aksi damai yang menyatakan dirinya siap berjihad dan selalu hadir di acara istigatsah dan dzikir bersama yang kerap diadakan pasca aksi damai. Selain itu, Gatot juga dikenal sebagai pribadi yang religious. KH Muhammad Arifin Ilham yang saat itu memimpin istigatsah menjadi saksi sang jenderal senantiasa menjaga wudhu, rajin berjamaah di Masjid, dan membiasakan sujud syukur. Selain itu Gatot juga meyakinkan masyarakat dan prajuritnya bahwa Allah senantiasa bersama kaum Muslimin.
3. Memiliki jiwa patriot cinta NKRI dan anti paham asing
Sebagai anggota sekaligus Panglima TNI, dalam diri Gatot pasti sudah tertanam jiwa patriotik, cinta NKRI, dan rela berkorban jiwa dan raga demi tegaknya bendera merah putih di ujung tiang tertinggi di Indonesia kita ini. Gatot Nurmantyo juga tidak takut melawan organisasi-organisasi dan paham-paham yang mengancam Pancasila serta keberagaman yang terjalin dengan sangat baik di bumi Indonesia. Dirinya juga terus mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI untuk terus waspada dan peka terhadap ideologi yang mengarah ke radikalisme terkhusus PKI yang isunya akan bangkit di Indonesia.
(as)
sumber : warta nusa
0 comments:
Post a Comment